Profesi perawat memiliki hubungan yang sangat erat dengan penanganan pasien sehingga membutuhkan tenaga kesehatan dalam hal ini perawat yang professional. Berkaitan dengan hal tersebut dilaksanakan Try Out Uji Kompetensi bagi calon perawat di Kota Jayapura. Try Out dilaksanakan di UPT Puskom Universitas Cenderwasih – Kampus Waena, Sabtu, 1 Februari 2020.
Penyelenggara Try Out Uji Kompetensi adalah AIPViKI (Asosiasi Institusi Pendidikan Vokasi Keperawatan Indonesia) yang menyelenggarakan secara serempak di seluruh Indonesia dari Aceh sampai Papua.
Ace Sudrajat, S.Kp., M.Kes. sebagai Pengawas Pusat yang ditunjuk oleh AIPViKI untuk mengawas di Jayapura mengatakan bahwa Try out dengan CBT (Computer Basic Test) bagi perawat dilaksanakan selama dua hari dengan 4 sesi. Satu hari dua sesi yaitu pagi dan siang. Jumlah peserta yang mengikuti selama dua hari berjumlah 179 orang. Para peserta try out berasal dari Poltekes Jayapura dan Akademi Keperawatan Marthen Indey. D3 Keperawatan Uncen akan melakukan Try Out pada tanggal 15 dan 16 Februari 2020. Try out ini sebagai persiapan Ujian kompetensi pada bulan Maret 2020.
Ace Sudrajat menambahkan bahwa pelaksanaan memang bersamaan di seluruh Indonesia pada hari dan jam yang sama namun soal yang diberikan tidak online ke pusat namun melalui internal dari perangkat computer induk di UPT Puskom. Jumlah soal ada 180 yang harus diselesaikan selama 180 menit.
Tujuan dari try out yang dilakukan adalah untuk memperkenalkan bagi mahasiswa tentang bagaimana ujian kompetensi itu. Disamping itu mahasiswa dapat membiasakan diri dengan ujian yang menggunakan metode CBT yang sangat dibatasi oleh waktu. Hal ini tentunya berkaitan dengan kemampuan mahasiswa dalam memahami materi selama perkuliahan yang akan menjadi kompetensi diri untuk menjadi seorang yang professional dalam bidang kesehatan, ujar Sudrajat.
Uji Kompetensi yang sesungguhnya menurut Sudrajat akan dilaksankan pada bulan Maret yang bertujuan untuk standarisasi kompetensi calon perawat karena profesi mereka berhubungan dengan kemampuan menangani pasien. Dengan demikian kemampuan standar sebagai perawat harus dipenuhi.
Kepala UPT Puskom Uncen, John E. Samori,SE., MM. yang ditemui saat pelaksanaan ujian ini mengatakan bahwa UPT Puskom siap untuk melaksanakan kegiatan try out ini karena ini merupakan kali yang kedua setelah tahun 2019 juga telah dilaksankan. Kesiapan UPT Puskom untuk melaksanakan kegiatan seperti ini sudah terbukti dari tiga tahun terakhir dapat menjalankan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dalam penerimaan mahasiswa baru di Uncen, Ujian Sertifikasi Guru dan Dosen.
Saat ini UPT Puskom sudah memiliki tiga ruangan Laboratorium Komputer dengan jumlah 80 unit lebih. Dua laboratorium berada di lantai satu masing-masing 20 unit komputer ditambah 8 unit cadangan. Di Lantai dua gedung UPT Puskom ada 40 unit hibah dari LTMPT untuk pelaksankaan penerimaan mahasiswa baru. Namun untuk mendukung kegiatan pendidikan dan pengembangan mutu SDM maka akan digunakan untuk semua ujian berbasis komputer, ungkap John.
Semua unit bekerja dengan baik, server dan jaringan yang sudah disiapkan juga berfungsi dengan baik. Yang perlu diantisipasi adalah saat pelaksanaan ujian terjadi masalah gangguan jaringan internet, hal ini akan menggangu jalannya ujian secara online dan merugikan peserta. Oleh karena itu perlu ada back up data soal ujian yang dibawa oleh panitia, ujar john.
(yt/ms)