Kementerian Kesehatan RI, World Health Organization (WHO), Yayasan Abdi Sehat Indonesia (YASIN) Jayapura dan The Union menyelenggarakan kegiatan bersama yaitu sosialisasi kebijakan larangan iklan rokok, reklame, promosi dan sponsorship dari industri rokok. Kegiatan dihadiri oleh pelajar dan mahasiswa kota Jayapura yang diselenggarakan di KOREM, Rabu (31/5/ 2023).
Pencanangan kawasan tanpa rokok dilakukan pada Universitas Cenderawasih khususnya Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) dan Fakultas Kedokteran (FK). Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Perjanjian Kerjasama (PKS) antara YASIN dengan FKM dan FK Uncen. Sebelumnya YASIN juga telah melakukan advokasi kepada Rektor Dr. Ir. Apolo Safanpo,ST.,MT (saat itu) tentang penerapan “Kawasan Tanpa Rokok”.
Dr. Wahyuti,S.Sos.,M.Kes, Direktur YASIN dalam orasinya menyampaikan bahwa berdirinya YASIN Jayapura berawal dari hasil penelitian yang menunjukkan keprihatinan terhadap kepatuhan masyarakat bahwa Perda Kawasan Tanpa Rokok (KTR) hanya mencapai 17% tingkat kepatuhan. Tentu saja ini menunjukan kurangnya implementasi, yang berarti ada aturan untuk tidak ditaati. YASIN mulai mengadakan kerjasama bersama The Union untuk mendukung pelaksanaan beberapa kegiatan dalam menengahkan Perda KTR dimulai dengan melakukan penelitian kepada 1555 siswa yang berada di kota jayapura. Mulai dari SD, SMP, dan SMA terdapat 34,9% perokok pemula.
“Kemudian kami mulai melakukan pendekatan melalui advokasi dan menjadi tugas utama YASIN yaitu mengadvokasi dan mendorong pemerintah, mendorong semua stekolder yang ada di Papua untuk Bersama-sama mengenal, mengetahui apa itu KTR dan apa tujuannya KTR”, tutur Wahyuti.
Ketua panitia penyelengara, Agustina R. Yufui.,SKM.,M.Kes mengatakan bahwa YASIN merupakan salah satu Lembaga yang bermitra dengan Kementerian Kesehatan RI dan Kementerian Dalam Negeri RI yang konsen dalam upaya menerapkan Kawasan Tanpa Rokok di provinsi Papua. Dalam rangka memperingati Hari Tanpa Tembakau Nasional 2023 yang bertemakan “Kita Butuh Makan Bukan Rokok”, maka YASIN Jayapura mengadakan kegiatan sosialisasi bahaya rokok dan juga tembakau kepada anak-anak muda di Tanah Papua.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah bagaimana kami sosialisasikan kepada masyarakat secara umum dan kepada generasi Papua secara khusus mengenai bahaya rokok. Kami juga memberikan pemahaman kepada pemuda Papua mengenai dampak buruk yang ditimbulkan dari rokok. Kami akan terus mensosialisasikan pentingnya kebijakan tanpa rokok di tanah Papua dan mempromosikan pengaruh dari iklan rokok terhadap perilaku rokok pada remaja”, tambah Agustina Yufui.
Dikesempatan yang sama Dr. Samuel Piter Irab.,SKM.,MPH (dekan FKM) menyampaikan, “Untuk Uncen kami FKM yang pertama menjalankan progam perilaku hidup sehat dengan Kawasan Tanpa Rokok karena akibat dari asap rokok membuat kerugian kesehatan yang sangat besar. Lebih baik kita membeli makanan dari pada rokok karena membeli makan dapat membantu memperbaiki status gizi pada keluarga kita”.
Diakhir sambutannya Dr. Samuel menyampaikan harapannya semoga dengan kegiatan ini bisa memberi kesadaran dan mengurangi kegiatan merokok. Terima kasih untuk tidak menjual rokok, merokok, mengiklankan dan mendistribusikan rokok di Lingkungan Kampus Uncen,” tutupnya.
