Warta Uncen

Dua Guru Besar Uncen Pengibar Bendera Memperingati Hari Kesaktian Pancasila.

Jayapura, 1 Oktober 2024. Memperingati Hari Kesaktian Pancasila, Universitas Cenderawasih melaksanakan upacara bendera di halaman Gedung Rektorat. Dr. Dirk Y.P. Runtuboi, M.Kes mewakili Rektor Uncen bertugas sebagai pembina, dan Dr. Petrus Bachtiar S.T., M.T. Dosen Fakultas Teknik sebagai pemimpin upacara.

Upacara ini diiikuti oleh para para pembantu rektor dan pejabat di lingkungan rektorat, para dekan, dosen, tenaga kependidikan, pegawai ASN dan P3K, serta mahasiswa.

Petugas upacara dari Program Pascasarjana, dimana 2 orang Guru Besar turut bertugas mengibarkan bendera Merah Putih. Pembawa bendera adalah Asdir I , Dr. Frans A. Asmuruf, M.Si. Pembentang dan pengibar adalah Prof. Dr. Drs. Avelinus Lefaan, MS. dan Prof. Dr. Drs. Akbar Silo, MS. yang merupakan Direktur Pascasarjana Uncen.

Bertugas sebagai pembaca naskah Pembukaan UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Ketua Prodi Magister Administrasi Publik, Dr. Dra. Yosephina Ohuiwutun, M.Si. Pembaca Doa, Asdir II Dr. Yanviter Manalu, M.Si.

Prof. Akbar ketika ditemui staf humas mengatakan bahwa dirinya terlibat sebagai petugas upacara bukan sesuatu yang unik, Kami semua sivitas akademika uncen, bukan berarti sebagai Guru Besar (Profesor) dirinya tidak  boleh terlibat dalam hal seperti ini.

Kalau ada angapan seperti itu, menurutnya itu angapan yang salah. seharusnya Guru Besar itu harus lebih banyak terlibat pada kegiatan seperti ini, ungkapnya.

Tampil bersama pejabat lainnya sebagai petugas upacara merupakan momen yang sangat baik dan sebagai shok terapi bagi anak-anak muda kaum milenial. Kami yang sudah tua bisa melaksanakan, maka yang muda-muda harus bisa dan tidak ada kata tidak bisa, harapnya.

Keterlibatan seorang Profesor merupakan bagian dari pendidikan kepemudaan, dan menggiring kepada publik agar bersama-sama kita punya rasa cinta pada Pancasila.

Hal senada juga disampaikan oleh Prof. Ave bahwa perguruan tinggi sebagai panutan Masyarakat. Perguruan Tinggi dimanapun harus inklusif, keterlibatan seorang Guru Besar pada momen seperti ini akan jadi panutan kepada anak-anak muda.

Negeri sebesar ini harus kami cintai bersama dan bagaimana cara mencintainya kita harus terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang positif sehingga implementasi nilai Pancasila bisa kami wujud nyatakan dalam kehidupan kami.

Di tengah tantangan zaman, Prof. Ave mengajak kita merenungkan sejauh mana kita telah mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Tema peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2024 adalah “Bersama Pancasila Kita Wujudkan Indonesia Emas”  nilai-nilai kebangsaan bukan hanya warisan, tapi amanah yang harus terus dijaga. Serta meningkatkan kesadaran sejarah di kalangan generasi muda.

Pada peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2024, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim menegaskan pentingnya program Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Ia menyampaikan bahwa program ini merupakan langkah strategis untuk mencetak generasi muda Indonesia yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan berlandaskan nilai-nilai Pancasila.

“Pancasila bukan hanya sekedar hafalan, tetapi harus menjadi bagian dari jati diri bangsa”. Selama lima tahun terakhir, Kemendikbudristek menghadirkan program P-5 itu untuk memastikan bahwa pelajar kita mampu menghayati dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila.***

 (Petrus/Marsel/Yani/foto : sony/Vicko)

Loading