Warta Uncen

Disertasi Tentang Kesejahteraan Masyarakat Adat Di Keerom, Replikanya Diminati Sekda Kabupaten Jayapura.

Sabtu 5 Oktober 2024. Program Pascasarjana Universitas Cenderawasih kembali menggelar Sidang Ujian Terbuka Promosi Doktor kepada mahasaiswanya yang telah melewati 9 kali ujian tertutup. Ujian kali ini menampilkan promovendus Penjabat Bupati Kabupaten Jayapura, Samuel Siriwa mahasiswa Program Doktor Ilmu Sosial Angkatan 2022.

Ujian Promosi dipimpin oleh Direktur PPs sekaligus Promotor, Prof. Dr. Drs. Akbar Silo, MS. didampingi dua Co-Promotor , Prof. Dr. Vince Tebay, S.Sos., M.Si. dan Dr. Renida J. Torobi, S.Sos., M.Si.

Tim Penguji Internal terdiri dari Prof. Dr. Drs. Avelinus Lefaan, MS. ,  Dr. Hans Kaiwai, S.E., M.Sc.Agr. , Dr. Hiskia C.M. Sapioper, S.Sos., M.Si. , Dr. Yusuf Gabriel Maniagasi, S.Sos., M.Si. , Dr. Yosephina Ohoiwutun, M.Si.  Sedangkan Penguji Eksternal dari Universitas Tadulako – Palu, Dr. Ir. A. Masyahoro, M.Si.

Semuel Siriwa menjalani ujian dengan Disertasi tentang Model Kebijakan Untuk Kesejahteraan Masyarakat Adat Di Wilayah Perkebunan Kelapa Sawit Kabupaten Keerom. Pemaparan singkat dari disertasi setebal 489 halaman mendapat berbagai tanggapan dari penguji.

Dr. Masyahoro merespon terhadap SWOT Analasis yang menjelaskan tentang kekuatan, kelemahan , peluang, dan ancaman dari apa yang ditemukan dalam penelitian. Persoalan Masyarakat adat selalu menjadi ciri endemic yang mempengaruhi kebijakan yang akan dikeluarkan. Agar ancaman bisa menjadi peluang, dan peluang itu bisa menjadi cikal bakal kekuatan yang bisa mengatasi kelemahan, apa yang mesti dilakukan ? demikian yang ditanyakan oleh Dosen Akuakultur Universitas Tadulako.

Menjawab pertanyaan itu, Promovendus yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pertanian dan Pangan di Pemprov Papua menjelaskan bahwa harus dibuat regulasi yang berpihak kepada Masyarakat adat. Karena kepemilikan tanah yang difungsikan menjadi Perkebunan Kelapa Sawit adalah milik masyarakat adat. Ancaman bahwa akan hilangnya tanah adat tidak akan terjadi karena tanah itu tetap milik masyarakat adat. Masyarakat adat juga dilibatkan dalam kegiatan Perusahaan di Perkebunan. Regulasi yang ada juga akan memberikan monitoring yang baik, sehingga masyarakat adat dapat meningkat kesejahteraannya karena lapangan pekerjaan tersedia dari hadirnya Perkebunan kelapa sawit.

Disertasi promovendus kemudian dimintai klarifikasi dari Prof. Lefaan terkait konsep “welfare state” dimana pemerintah memegang peranan paling penting dalam menjamin kesejahteraan bagi setiap warga negara. Konsep ini dikemukakan oleh Adam Smith dalam buku berjudul “The Wealth of Nation: An inquiry into the nature and causes”. Apakah dalam otsus di Papua , konsep ini sudah dijalankan dengan baik oleh pemerintah melalui komitmen visi-misinya untuk membela warga masyarakat adat demi kesejahteraan ?

Semuel Siriwa yang merupakan bagian dari pemerintah ketika dimintai kejujuran menilai kinerja pemerintah, harus mengakui bahwa dari penilitiannya ditemukan tidak disiplinnya pemerintah dalam menjalankan komitmen. Sehingga model kebijakan yang ditawarkan dalam disertasinya merupakan sebuah solusi agar kesejahteraan masyarakat adat dapat dijamin oleh pemerintah melalui regulasi yang dibuat .

Sekda Kabupaten Jayapura, Dr. Hanna Hikoyabi yang juga hadir, ketika diberi kesempatan bertanya, beliau justru mengutarakan kasus yang sama  juga dialami oleh masyarakat adat di Kabupaten Jayapura. Beliau menilai bahwa disertasi ini sangat bagus, baik konsep dan model kebijakan yang ditawarkan promovendus untuk kesejahteraan masyarakat adat.

Oleh karena itu sebagai Sekda yang pernah menjabat sebagai Kepala Bappeda Kabupaten Jayapura, sangat mengharapkan Replika Disertasi Promovendus dapat diaplikasikan di kabuptennya. Apalagi saat ini promovendus adalah Penjabat Bupati di negeri Kenambai Umbai Rembai.

Semuel Siriwa yang selama dua jam mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan dan memberikan klarifikasi dari para penguji tentang Disertasi nya itu dinyatakan lulus dengan IPK 3,98 dan meraih predikat Cum Laude. ***

(YT)

 

Loading