Warta Uncen

Yudisium Pascasarjana : Prof. Akbar Titip Nasehat Bijak.

Program Pascasarjana Universitas Cenderawasih menggelar yudisium untuk mengesahkan kelulusan 27 mahasiswa yang telah selesai Ujian Tesis dan Disertasi. Yudisium digelar di Aula Gedung Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Uncen, 15 Januari 2024.

Prof. Dr. Drs. Akbar Silo, MS. sebagai Direktur Program Pascasarjana didampingi Asdir Bidang Akademik, Kerjasama dan Kemahasiswaan, Dr. Frans Asmuruf, M.Si dan Asdir Bidang Administrasi Umum, Kepegawaian, Aset dan Keuangan, Dr. Janviter Manalu, M.Si. memimpin yudisium tersebut. Dihadiri oleh Para Ketua Prodi dan dosen Pascasarjana, serta keluarga dari yudisiawan.

27 lulusan pascasarajana berasal dari Program Doktor Ilmu Sosial 3 lulusan, Prodi Magister Keuangan Daerah 1 lulusan, dari Prodi Magister Pengelolaan SDA dan Lingkungan ada 2 lulusan, Prodi Magister Kebijakan Publik ada 12 lulusan dan Prodi Magister Administrasi Publik 4 lulusan. Dari keseluruhannya ada 6 lulusan yang meraih predikat Pujian, dan mereka berasal dari semua prodi kecuali dari Magister Keuangan Daerah.

Perwakilan lulusan, Putri Kurniawati Betaubun dalam kesan dan pesannya memberikan apresiasi kepada para pimpinan , dosen dan staf Pascasarjana yang dengan sabar dan ramah untuk melayani mahasiswa dalam perkuliahan maupun dalam mengurus administrasi selama 2 tahun beberapa bulan masa kuliah yang dijalani.

Putri juga mengatakan bahwa studi ke jenjang yang lebih tinggi jadi dambaan banyak orang. Bagi kami yang berada di Jayapura bahkan Papua sangat terbantu dengan adanya Program Pascasarjana di Universitas Cenderawasih. Kami tidak perlu pergi jauh ke luar Papua jika ingin melanjutkan studi S-2 dan S-3, karena di Uncen ada Program Pascasarjana dengan berbagai prodi di dalamnya bisa menjadi tujuan kami meraih gelar magister maupun Doktor Ilmu Sosial, ungkap Putri yang lulus dengan Predikat Pujian dari Prodi Magister Administrasi Publik.

Prof. Akbar Silo berharap bahwa lulusan Pascasarjana Uncen harus kompak, karena pascasarajan membina multi disiplin, multi sektor dan multi bidang. Semua isu-isu pembangunan dikumpulkan dan diteksi secara bersama lintas ilmu, lalu merumuskan dan mendefinisikan masalahnya terkait kepentingan public. Kemudian mencari solusi dengan metode yang berbeda tapi satu kesatuan dan harus kompak. Sudah tidak boleh ada ego ilmu masing-masing. Saat ini pembangunan dikerjakan melalui multi ilmu.

Sebagai seorang Magister dan Doktor yang tentunya merupakan seorang staf dan pimpinan di tempat kerja masing-masing, Prof Akbar menekankan bahwa jangan hanya bekerja berdasarkan tupoksi. Tupoksi hanya merupakan rutinitas yang bersifat “itu lagi, itu lagi”. Istilah itu harus diganti dengan “apa lagi, apa lagi”, itu berarti akan ada inovasi sesuatu yang lebih baik. Dengan demikian maka akan termotivasi untuk merekayasa hal yang rutin menjadi strategi.

Hal terakhir yang disampaikan Prof. Akbar akan menjadi perenungan bagi para lulusan dengan nasehat bijaknya, yaitu ; “Jangan Membuayakan Cicak”. Kalimat ini memiliki makna yang sangat mendalam. Bahwa kalau ada yang besar pengaruhnya, biarkan saja. Jangan memaksakan yang kecil menjadi besar, ada konteksnya. “Jangan Mengkucingkan Harimau”. Ini juga punya makna ada seseorang yang statusnya pemimpin besar, tapi sering tidak dianggap malah selalu diremehkan.

Harapan berikutnya dari Prof. Akbar, jika para lulusan suatu saat jadi pimpinan hendaknya memahami “Ketika Kucing Pergi, Jangan Biarkan Tikus Naik Meja”. Jadi menjadi pimpinan harus menjalankan kepemimpinan kolegal yang menjalankan kepemimpinan dengan mandat. Bila pimpinan pergi jalankan tugas, tidak pergi begitu saja tanpa ada komunikasi. Karena pasti akan ada yang mengambil kepemimpinan. ***

(YT/SS)

Loading

Tags