Perayaan Dies Natalis Universitas Cenderawasih tiba di acara puncak yang ditandai dengan Upacara Khidmat di gedung bersejarah berdirnya lembaga ini. Upacara dipimpin oleh Rektor Uncen, dihadiri oleh para pimpinan universitas, pejabat fakultas, dosen dan pegawai serta mahasiswa Uncen.
Pembacaan Sejarah berdirinya Uncen selalu dibacakan dalam upacara khidmat. Kali ini dibacakan oleh Dr. Drs. Frans Rumrawer, M.Si (Dosen Prodi Bahasa Indonesia) Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Rektor Uncen, Dr. Oscar Oswald Wambrauw, S.E., M.Sc.Agr. dalam sambutannya menyampaikan bahwa dirinya mewakili semua civitas akademi dan tamu undangan yang hadir pada upacara khidmat ini memberikan rasa hormat yang mendalam untuk tokoh-tokok pendiri dan generasi penerus yang telah membangun pondasi kuat bagi Univeritas Cnederawasih.
62 tahun lalu pada 10 November 1962, di Gedung OSIBA tempat yang bersejarah dan menjadi saksi bisu berdirinya Uncen. Gedung ini selalu menjadi Lokasi Upacara Khidmat memperingati Dies Natalis Universitas Cenderawasih.
Visi misi yang kuat dari Rektor Pertama, Prof. R. Soegarda Poerbakawatja untuk mencerdaskan putri – putri yang ada di Tanah Papua, yang diteruskan oleh para pendiri dan generasi penerus dalam 5 dekade lalu tidak pernah akan goyah. Perjalanan mengalamai berbagai ujian, kepahitan dan kesulitan, namun itikad dan semangat juang telah mereka tunjukan. Rektor mengatakan, kita yang saat ini bekerja, berkarya dan melayani di Universitas ini, akan melanjutkan semangat itu.
62 tahun berlalu, Uncen saat ini memasuki fase baru sebagai PTN-BLU, ini bukan hanya sekedar status, tetappi juga Amanah untuk menjadi universitas yang mampu memberikan pelayanan terbaik untuk Masyarakat Papua dan Bangsa Indonesia.
Uncen terus berbenah dengan meningkatkan mutu pendidikan yang berdaya saing tinggi, memperkuat penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, meningkatkan fasilitas dan tata kelola lembaga, serta membangun jejaring kerjasama dan kolaborasi yang lebih luas.
Status Akreditasi Program Studi dan Institusi akan ditingkatkan. Tenaga dosen dengan gelar Doktor sudah banyak dan terus bertambah setiap tahunnya, begitupun jumlah guru besar yang sudah berjumlah 28 orang dan akan bertambah lagi. Kurikulum juga akan selalu relevan dengan kebutuhan industri dan lapangan kerja.
Harapan besar dari rektor adalah dalam beberapa tahun ke depan, Uncen dapat menjadi pusat unggulan pendidikan, penelitian dan pemeberdayaan Masyarakat di Kawasan Timur Indonesia.
Refleksi Dies Natalis
Pastor Jhon Buiney sebelum membawakan Doa Syukur Upacara Khidmat ini, Pastor membacakan sebuah kalimat dari Injil Lukas 5 : 4 “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk mengkap ikan”.
Dari bagian Kitab Injil itu, Pastor Jhon menyampaikan refleksi singkat bahwa kado yang pertama bagi kita adalah bahwa kita yang ada dalam sebuah perahu yang bernama Universitas Cenderawasih, kita arus menyadari bahwa hidup ini adalah sebuah kesempatan.
Panggilan menjadi dosen, staf dan mahasiswa di Uncen, bukan kita yang memilih tetapi Tuhan yang memilih dan menempatkan kita di sini. Apapun asal daerah kita dan apa pun agama kita, apakah Kristen, Katolik, Islam, Hindu, dan Budha. bagian Firman Tuhan pada Injil Lukas tadi untuk kita semua yang bekerja dan menjadi mahasiswa di Uncen. Tuhan yang menempatkan kita masing-masing dengan tugas kita. Pastor mengajak semua yang hadir untuk saling mengatakan bahwa “kita semua saudara”.
Kado yang kedua, “Taburkanlah yang baik mumpung masih diberi waktu”. Nama baik lebih berharga daripada apa pun juga. Sehingga ketika kita berpulang kepada Yang Maha Kuasa, mereka yang datang akan mengatakan “dosen yang baik sudah tidak ada, atau dosen yang pemarah sudah tidak ada”. Pastor menekankan “Yang engkau Tabur, itulah yang akan engkau Tuai”. Inilah kesempatan untuk menabur yang baik.
Kado yang ketiga, Pastor melihat Dies Natalis tahun ini sangat spesial. Uncen berdiri di tahun 1962, dan tahun ini berusia ke-62 tahun. Sebagai orang spiritual, Pastor mengatakan ini Sakral. Oleh karena itu, mewakili semua yang hadir Pastor mengucapkan terimakasih kepada Tuhan, Tuhan memberkati Universitas Cenderawasih dengan semua orang yang ada di dalamnya dengan tugas dan jabatan masing-masing.
Menutup refleksinya, Pastor Jhon sangat yakin dan percaya, selagi matahari masih terbit dari timur, bersama matahari itulah Uncen akan menjadi berkat bagi Indonesia. ***
(YT/PW)