Warta Uncen

“SUPER” KEMBALI DIGELAR, 50 TIM IKUTI BOOSTER DAN BRAINSTORMING SESSION

Jayapura, (9/4/2025). Tim Kewirausahaan Universitas Cenderawasih kembali menyelenggarakan program Student Preneur (SUPER) Boothcamp 2025. Di batch ke 4 ini SUPER mengangkat tema “Ecologipreneurship: Menumbuhkan Bisnis Berkelanjutan Mahasiswa Berbasis Pangan Lokal dan Kerajinan Lokal Papua.”

Berhasil menjaring 50 Champion Teams setelah lulus seleksi proposal, selanjutnya tim mengikuti sesi coaching dan mentoring kewirausahaan yang dilaksanakan di Ballroom Grand Abe Hotel Rabu – Kamis (9 – 10/4/2025).  Sesi ini mendatangkan narasumber-narasumber yang berkompeten pada bidangnya seperti Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum Papua, Anthonius M. Ayorbaba, S.H., M.Si., Sekretaris Unit Pengelola Usaha (UPU) Uncen, Yohanes Cores Seralurin
SE.,M.Si.Ak.CA.CAP.CRP.CIAP.CSRS   dan Pengelola Waibu Agro Edu Tourism, Becky V. Yom, S.Ak.

Turut hadir Pembantu Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Daniel A. Dawan, SE, MM. Tim Super Uncen, para dosen pendamping serta tentu nya peserta Student Preneur yang terdiri dari 50 tim wirausaha mahasiswa Uncen.

Acara dibuka oleh Sekretaris UPU Uncen, sekaligus memberikan materi pembuka tentang Road Map Unit Pengelola Usaha Uncen dalam pemberdayaan Tim Kewirausahaan Mahasiswa. Yohanes memaparkan berbagai strategi yang telah disusun oleh Uncen untuk mendukung mahasiswa dalam mengembangkan usaha mereka, dari proses inkubasi bisnis hingga pelatihan yang berkelanjutan. “Kami ingin memastikan bahwa setiap mahasiswa memiliki akses ke sumber daya dan bimbingan yang diperlukan untuk sukses dalam dunia wirausaha,” katanya.

Sementara itu Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum Papua, memberikan materi tentang Legalitas Usaha Wirausaha Mahasiswa: Fasilitasi Pengurusan Perseroan Perorangan dan Hak Merek Dagang. Anthonius Ayorbaba menjelaskan berbagai aspek legalitas yang harus diperhatikan oleh wirausaha muda, seperti pentingnya pengurusan badan usaha yang sah dan hak merek dagang agar usaha mereka terlindungi secara hukum. “Mengurus legalitas usaha adalah langkah awal yang krusial untuk melindungi hasil karya dan mendorong kepercayaan konsumen terhadap produk yang dihasilkan,” tegasnya.

Pada kesempatan ini Kakanwil Kemenkum berkolaborasi juga dengan rapper asal Papua Epo D’Fenomeno atau Onesias Chelvox Urbinas. Epo mengajak mahasiswa untuk tidak membatasi impian mereka. “Kita anak Papua jangan terlena dengan stikma bahwa Papua ini tanah kaya, apakah manusianya juga sudah kaya? Tentunya belum. Saya dulu memulai karier musik saya dari mimpi sederhana, dan sekarang saya bisa berdiri di sini. Kalian juga bisa meraih impian kalian dalam berbisnis. Jangan pernah takut bermimpi besar dan berani untuk mewujudkannya,” kata Epo memotivasi mahasiswa.

Sedangkan Becky V. Yom, S.Ak., menyampaikan materi mengenai Inovasi Hijau dan Kewirausahaan Berbasis Kearifan Lokal: Sharing Praktik Baik & Peluang Kolaborasi di Waibu Agro Edu Tourism. Becky berbagi pengalaman dan praktik baik dalam mengembangkan usaha berbasis kearifan lokal, yang tidak hanya mengutamakan keuntungan ekonomi, tetapi juga memperhatikan keberlanjutan lingkungan. “Kami ingin mengajak mahasiswa untuk memanfaatkan potensi alam dan budaya Papua dengan cara yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat sekitar,” ujarnya.

Program ini tentunya semakin mempertegas bahwa Uncen menjalankan perannya dalam menciptakan pengusaha muda yang kreatif, inovatif, dan peduli terhadap kelestarian lingkungan. Diharapkan, melalui ecologipreneurship, mahasiswa Uncen dapat mewujudkan ide-ide bisnis yang berkelanjutan, memanfaatkan kekayaan pangan dan kerajinan lokal Papua, serta turut berkontribusi dalam perekonomian Papua yang lebih maju dan sejahtera.

(Andre/ Ed: Lisa).

Loading

Tags