Dengan membawa pesan dari Kemenristekdikti lewat pertemuan Simposium Cendekia Kelas Dunia maka telah hadir cendekia diaspora di Universitas Cenderawasih, pada,Rabu (15/8/2018). Kedatangan cendiakia diaspora dimaksud ingin meneruskan pesan dari Menristekdikti yang membutuhkan lompatan yang lebih tinggi untuk bisa bersaing dengan negara lain utamanya di Asia.
Prof.Oki Muraza, demikian cendikia diaspora yang hadir di Uncen. Beliau saat ini bertugas di King Fahd University- Arab Saudi dari bidang ilmu Kimia sedang yang ditunjuk sebagai pendamping adalah Dr.rer.net.Rino R.Mukti, dosen Kimia pada Institut Teknologi Bandung (ITB).
Dalam satu pertemuan yang dihadiri oleh para pimpinan Unit kerja dan para Dosen yang aktif menulis dan mempublikasikan hasil Risetnya, Rektor, Dr.Ir.Apolo Safampo,M.T, merasa bersyukur akan kehadiran Prof.Oki yang tentu akan memberikan informasi yang bermanfaat bagi Uncen dalam bidang riset dan bagaimana cara mempublikasikan hasil riset yang sudah dilakukan.
Beliau berharap pertemuan yang terjadi saat ini akan terus berkisinambungan sehingga dapat mendorong para dosen untuk lebih berkarya dalam riset walau dengan segala keterbatasan.
Baik Prof.Oki Muraza maupun Dr.Rino R.Mukti, sebelumnya menceritakan bahwa Menristekdikti saat ini menginginkan agar Perguruan Tinggi di Indonesia naik peringkatnya dan bersinar di peta dunia. Sehingga kedatangan mereka siap untuk membantu para dosen yang sudah punya publikasi Internasional untuk lebih ditingkatkan lagi, dan bagi dosen maupun mahasiswa yg mengalami kesulitan dalam pencarian literature (bahan bacaan), cendikia diaspora juga siap untuk mambantu dan jika memungkinkan akan menjadi Coach atau pendamping bila diperlukan. Sudah tentu kedatangan ke Uncen akan membantu para peneliti untuk meningkatkan kualitas publikasi yang dimiliki para dosen.
Dengan judul materi “Mengelola Penelitian Berkualitas dengan Fasilitas yang Terbatas”, Prof.Oki Muraza, memaparkan beberapa pengalaman tentang keberhasilan riset yang telah dilakukan dengan dana dan peralatan yang terbatas namun bisa diterima dalam jurnal yg bereputasi tinggi (Q1).
“banyak kesulitan dalam penelitian di daerah sehingga mengakibatkan terhambatnya untuk meneliti”, katanya.
Menjawab masalah tersebut disampaikan bahwa ada 5 M yang perlu untuk penelitian yakni :
- Man Power (SDM) , sebenarnya SDM kita Indonesia cukup bagus tinggal bagaimana mengarahkan
- Material, Indonesia kaya akan SDA maka dengan mudah bisa mendapatkan bahan yang dibutuhkan
- Machine, dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas.
- Methode, dengan bekerjasama adalah method yang dapat dipakai untuk meningkatkan kualitas
- Money, sangat dibutuhkan tapi bukan merupakan alasan untuk tidak meneliti.
Menjadi motto dalam meneliti dan publikasi adalah SEMANGAT dan jangan menyerah dalam keterbatasan.