Program Doktor Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Cenderawasih (FEB UNCEN), memberi gelar Doktor kepada Karsudi, Kepala Bidang Pemerintahan pada Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Papua.10/02/2020
Karsudi dinyatakan lulus dan berhak atas gelar Doktor setelah mampu mempersentasikan dengan baik dan menjawab peratanyaan dari tim penguji terhadap disertasinya yang berjudul “Analisis Daya Saing dan Strategi Pengembangan Produk Agroindustri di Wilayah Adat Mamta Provinsi Papua “
Disertasi ini membahas tentang berbagai potensi alam wilayah adat Mamta (Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Keerom dan Sarmi). Keempat wiliayah ini mewakili kekayaan alam Papua di sektor pertanian dan kehutanan. Penelitian ini dilakukan dengan mengunakan pendekatan campuran ( qualitative Positivist) yaitu gabungan pendekatan antara kuanitatif (positivist) dan kualitatif (non-positivist).
Karsudi mempresentasikan hasil penelitiannya menganalisis tingkat daya saing produk, menganalisis faktor pembentukan daya saing agro industri dan merumuskan strategis peningkatan daya saing produk agro industri di wilayah Mamta. Dari hasil ujian promosi doktor, Dr. Karsudi mendapat nilai sangat memuaskan.
Sidang dipimpin langsung Dekan FEB, Dr. Mesak Ick, S.E.,M.Si didampingi Prof. Dr. Hasan Basri Umar, M.S. (Ketua Program Doktor Ilmu Ekonomi). Prof. Dr. Balthazar Kambuaya, MBA ( Promotor), Dr. Yundi Hafrizianda,S.E., M.Si (Co Promotor), Julius Ary Mollet, S.E, MBA, MT.Dev, Ph.D (Co Promotor), Dr. M. Ridwan Rumasukun, S.E.,M.M (penguji eksternal), Dr. Mesak Ick, S.E.,M.Si, Dr. Hans Kaiway, S.E.,M.Sc dan Dr. Risky Novan Ngutra, S.E.,M.Si (penguji internal).
Julius Ary Mollet, S.E, MBA, MTDev, Ph.D (Co Promotor), saat diwawancarai mengatakan bahwa Dr.Karsudi mempunyai judul disertasi yang sangat bagus mengenai indeks kompetitif sehingga beberapa komoditas di Papua sangat layak untuk pengembangan produk agroindustry seperti Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Keerom dan Sarmi yang termasuk dalam wilayah adat Mamta.
Ada beberapa komoditi unggulan yang memiliki nilai kompetitif sangat bagus seperti, kelapa sawit, ikan asar, tahu, minyak kelapa, meubelair, keripik dan tempe. Ini merupakan penelitian yang pertama kali saya jumpai dan sanggat menarik. Julius berharap agar hasil penelitian tersebut bisa diimplementasikan kepada pemerintah daerah dalam pengembangan komoditas unggulan di Provinsi Papua.***(MS)