Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura- Papua terus mendorong para dosen untuk masuk ke dunia Industri menjadi Startup Kampus.
Salah satu upayanya adalah mengadakan pelatihan perdana calon perusahaan pemula berbasis teknologi-Perguruan Tinggi (CPPBT-PT) yang berlangsung di ruang rapat LPPM Universitas Cenderawasih, 6-7 Februari 2020
Kegiatan ini diikuti para dosen Uncen terpilih yang telah lolos secara beruntun selama tiga tahun terakhir dalam Kompetisi Nasional DRPM Kemenristekdikti, baik penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat.
Dalam kegiatan ini, Prof. Dr. Ir. Herny E.I. Simbala, M.Si., dosen sekaligus peneliti Program Studi Farmasi Universitas Sam Ratulangi Manado, didaulat menjadi narasumber.
Prof Herny merupakan salah satu dosen penerima grant CPPBT-PT Kemenristekdikti selama dua tahun berturut-turut 2017-2018 dengan produk andalan Aves (kontrasepsi oral pria) dan herbal Pinang Yaki. Kedua jenis produk ini dihasilkan setelah melalui riset berkelanjutan selama 15 tahun.
Sementara itu, CPPBT-PT merupakan program sejak 2016 dan sebagai salah satu upaya hilirisasi produk penelitian yang digalakkan oleh Kemenristekdikti dan sekarang dilanjutkan oleh Kemenristek-BRIN.
Kepada calon usaha baru atau rintisan berbasis teknologi yang memiliki potensi untuk dikembangkan akan diberi pendanaan. Pendanaan ditujukan untuk penyempurnaan prototype produk, tahap produksi sampai produk dapat diterima pasar serta penggunanya.
Dari jumlah proposal CPPBT, setiap tahun semakin meningkat. Dimulai dari 159 proposal pada tahun 2016, 733 pada tahun 2017 hingga mencapai 1544 proposal pada tahun 2018. Tren jumlah tertinggi selama tiga tahun berturut -turut didominasi oleh bidang pangan.
“Meski secara nasional jumlah proposal yang masuk semakin meningkat, sangat disayangkan bahwa animo para dosen dari perguruan tinggi di wilayah Papua masih rendah,” kata Prof Herny.
Pelatihan yang mencakup pemaparan, sharing dan pendampingan pembuatan proposal ini bertujuan memotivasi para dosen potensial untuk ikut berkompetisi dalam seleksi proposal CPPBT-PT.
Ketua LPPM, Rosye Tanjung, berharap agar 14 dosen peserta dapat menghasilkan proposal CPPBT untuk dikompetisikan secara nasional pada tahun ini maupun pada tahun-tahun berikutnya.
Sebagai bentuk dukungan LPPM, Sekretaris LPPM Ahmad Kadir, menyampaikan akan berkoordinasi dengan Ketua LPPM untuk menyediakan tenaga Liaison Officer (LO) CPPBT.
LO memiliki tugas membantu para dosen secara khusus dalam hal pengunggahan proposal CPPBT hingga pelayanan administrasi dan keuangan bagi para dosen yang lolos.
Bagi dosen yang lolos CPPBT dapat mengikuti seleksi tahap lanjut, yaitu PPBT (Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi). Pada tahap ini, startup akan mendapat pendanaan besar untuk produksi massal (Nes)
(sumber. https://tiffanews.com/ )