Waena, 2023. Reformasi birokrasi temati kini diperkenalkan kepada pegawai, dosen dan mahasiswa Universitas Cenderawasih. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas menerjemahkan arahan Presiden Joko Widodo dengan menjabarkan bahwa birokrasi saat ini dipertajam agar masyarakat bisa merasakan dampaknya secara nyata, bukan lagi tumpukan kertas atau sibuk tanpa tujuan terukur. Kegiatan kunjungan Menteri PANRB ini sebagai wadah bagi Kementerian untuk menampung berbagai aspirasi maupun bertukar pengetahuan bersama para ciivitas akademika Uncen, di aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jumat (12/5/2023).
Reformasi Birokrasi Temati yang dimaksud Anas adalah fokus pada empat prioritas, yakni pengentasan kemiskinan, peningkatan investasi, digitalisasi pemerintah serta belanja produk dalam negeri. Dengan memprioritaskan empat hal ini, program-program pemerintah lebih terarah, oleh karena itu Menteri Anas mengajak perguruan tinggi ikut andil dalam menyukseskan reformasi birokrasi temati. Dalam hal pendidikan misalnya Uncen didorong untuk menciptakan aplikasi terintegrasi yang bisa diakses oleh mahasiswa dalam berbagai layanan satu pintu.
Rektor yang diwakili oleh Wakil Rektor IV bidang Kerjasama , Dr. Fredrik Sokoy, S.Sos.,M.Sos menyambut gembira kehadiran MenPANRB ke kampus. Sokoy menyampaikan, Uncen berkomitmen untuk menciptakan birokrasi bersih dan melayani, dan satu fakultas telah mencanangkan Zona Integritas (ZI) yaitu Fakultas Ekonomi dan Bisnis. “Kami sangat senang mendapat kunjungan langsung, bisa berdiskusi, serta mendapat pengetahuan dan informasi”, kata Dr. Sokoy.
Sesi diskusi dipandu oleh moderator Dorthea Renyaan, S.Sos.,MPA (Pembantu Dekan 2 FISIP UNCEN), dengan berbagai respon pertanyaan dari audiens yang hadir. Hadir Gubernur Provinsi Papua yang diwakili oleh Asisten 1, Pj. Walikota Jayapura, Wakil Rektor III, Dekan FEB, pejabat Uncen dan mahasiswa. Acara ini juga disiarkan secara online melalui youtube Universitas Cenderawasih.
Akhirnya pesan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas, “kita harus memutuskan mata rantai “MALAS”, anak muda sekarang sudah menggunakan alat teknologi yang berlebihan seperti HP yang tidak pada waktu dan tempatnya. Pagi, siang, malam pegang HP, sehingga malas untuk belajar”.
(NH/ Andre)