Pakar Nasional dan Internasional Berbagi Ilmu di Kuliah Umum Teknik Sipil Universitas Cenderawasih.
Selasa, 11 Februari 2025. Memulai Semester Genap, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Cenderawasih menggelar kuliah umum bertajuk pengembangan infrastruktur dan inovasi geoteknik di Aula Fakultas Teknik.
Kuliah ini menghadirkan tiga narasumber kompeten: Dr. Doedoeng Zenal Arifin, S.T., M.T. (Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Jalan, Perumahan, dan Infrastruktur Wilayah), Prof. Yusep Muslih Purwana, ST., MT., Ph.D. (Guru Besar Teknik Sipil Bidang Geoteknik Universitas Sebelas Maret, Solo), dan Prosida Rhapsody (Country Manager Geoburg Indonesia).
Dalam sambutannya, Ketua Jurusan Teknik Sipil, Wika Matana Nion, ST., M.Eng., menyampaikan apresiasi tinggi atas kehadiran para narasumber. “Kami berharap mahasiswa dapat menyimak materi dengan serius agar ilmu yang diberikan tidak berlalu begitu saja. Kerja sama dengan PUPR dan institusi terkait juga diharapkan terus berlanjut untuk mendukung pengembangan kompetensi sivitas akademika,” ujarnya.
Irja Tobawan Simbiak, ST, MT., Ph.D., yang mewakili Plt. Dekan Dr. Dirk YP. Runtuboy, S.Pd., M.Kes., turut menyampaikan terima kasih kepada para pemateri. “Kehadiran pakar dari luar Papua menjadi bukti komitmen fakultas kita untuk membangun SDM teknik sipil di daerah ini. Mari manfaatkan kesempatan ini untuk menyerap ilmu sebanyak-banyaknya,” pesannya.
Kuliah umum dibuka dengan pemaparan Dr. Doedoeng Zenal Arifin tentang strategi pengembangan infrastruktur berkelanjutan di wilayah Papua. “Infrastruktur harus dirancang dengan mempertimbangkan karakteristik geografis dan budaya lokal agar tepat guna,” tegasnya. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan swasta dalam percepatan pembangunan.
Prof. Yusep Muslih Purwana membawakan materi terkait inovasi geoteknik untuk wilayah rawan gempa. Melalui studi kasus di Solo, ia memaparkan teknik stabilisasi tanah dan mitigasi bencana yang relevan diterapkan di Papua. “Pemahaman mendalam tentang kondisi tanah adalah kunci keberhasilan konstruksi,” ujar Prof. Yusep.
Sesi terakhir diisi oleh Prosida Rhapsody yang memperkenalkan peran teknologi Geoburg dalam pemetaan infrastruktur digital. “Teknologi seperti Geographic Information System (GIS) dan Building Informtion Modeling (BIM) tidak hanya meningkatkan akurasi desain, tetapi juga meminimalkan risiko kesalahan di lapangan,” jelasnya. Presentasinya disambut antusias dengan berbagai pertanyaan dari mahasiswa terkait aplikasi software terkini.
Usai pemaparan dari ketiga narasumber dilanjutkan dengan sesi tanya jawab interaktif, di mana mahasiswa aktif berdiskusi tentang peluang magang, riset, dan penerapan teori di lapangan. Dr. Doedoeng menyatakan kesediaannya untuk mendukung program praktik lapangan mahasiswa di instansinya.
“Kami berkomitmen menjadikan acara seperti ini sebagai agenda rutin,” tutur Wika Matana saat menutup kegiatan. Rencananya, kerja sama dengan PUPR akan diperluas melalui pelatihan, hibah penelitian, dan pertukaran ahli.
Acara ditutup dengan foto bersama dan penyerahan cenderamata kepada para narasumber, menandai awal sinergi baru antara akademisi, pemerintah, dan industri. ***
(pw)