Warta Uncen

Perkuat Kolaborasi untuk Pendidikan dan Konservasi, WWF Indonesia Wilayah Papua Berkunjung ke Universitas Cenderawasih.

Universitas Cenderawasih menerima kunjungan kerja dari WWF Indonesia Wilayah Papua pada Selasa, 22 April 2025, bertempat di Gedung Rektorat Uncen, Waena. Kunjungan ini bertujuan untuk membahas kelanjutan Nota Kesepahaman (MoU) antara WWF Indonesia dan Uncen serta Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan sejumlah fakultas di lingkungan universitas.

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Biro Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK) Uncen, Bapak Kristian Hamadi, SE, MM, didampingi oleh Kasubag Humas, Kasubag Kerja Sama. Hadir juga berbapa dekan antara lain ; Dekan FISIP, Dekan FT, Dekan FIK, dan Dekan FKM, serta Asisten Direktur I Pascasarjana.

Dari pihak WWF Indonesia hadir Dr. Wika A. Rumbiak, ST, M.Si. Kepala selaku WWF Papua, beserta tim yang terdiri dari Bernadus RJ Tethool (Koordinator Kebijakan dan Advokasi), Theopilus H. Inury (Petugas Advokasi Kebijakan), dan Leo Y. Yembise, S.IP., M.Si. (Pemimpin Proyek MACP).

Kepala Biro BAUK Uncen, Kristian Hamadi, SE, MM yang menerima kunjungan Tim WWF, menyampaikan dukungan penuh terhadap kelanjutan kerja sama ini.“Atas nama pimpinan universitas, kami sangat mendukung melanjutkan kerja sama ini. Meski PKS sebelumnya telah selesai, kami tetap membutuhkan kemitraan ini untuk memperkuat proses pembelajaran di Uncen. Kami yakin kolaborasi ini sangat menguntungkan kedua belah pihak, terutama untuk kepentingan masyarakat luas”, ujarnya.

Wika Rumbiak menyampaikan harapan agar kerjasama yang telah terjalin dapat terus diperkuat. Kerjasama sebelumnya yang telah dilakukan WWF Papua masih dengan Fakultas MIPA.“Kesempatan ini sangat berharga bagi kami untuk berdiskusi langsung dengan para pimpinan fakultas tindak lanjut terkait MoU yang telah ada. Kami berharap masukan dari pihak universitas secara menyeluruh dapat menjadi dasar dalam menyusun langkah-langkah strategi ke depan,” tuturnya.

Selanjutnya sesi diskusi berlangsung dengan hangat dan konstruktif. Berbagai ide dan saran mengemuka untuk memastikan bahwa kerja sama ini benar-benar memberikan manfaat maksimal, tidak hanya bagi institusi tetapi juga bagi masyarakat Papua secara luas.

Para dekan yang hadir memberikan tanggapan dan masukan terkait keinginan program kerjasama yang akan dilanjutkan, serta menyampaikan harapan untuk kolaborasi pengembangan di masa mendatang.

Dekan FISIP, Marlina Flassy, ​​Ph.D menyampaikan agar dalam program yang akan dilaksanakan WWF memperhatikan pendekatan antropologi karena bukan hanya alam saja yang menjadi fokus namun juga manusianya. Pemda juga perlu dilibatkan karena pemerintah merupakan pengambil kebijakan terutama atas ijin membuka lahan perkebunan dan pengelolaan hutan. Banyaknya hutan yang telah dibuka dan hal itu berdampak pada keadaan lingkungan yang ada dimana di dalamnya terdapat manusia atau masyarakat setempat.

Dekan Fakultas Teknik juga menyampaikan bahwa tidak hanya mencakup konservasi sumber daya alam hayati, flora dan fauna yang menjadi fokus program WWF, namun lebih dari itu WWF juga dapat melihat masalah sampah yang mencemari lingkungan.

Dari Dekan FIK, saran kepada pihak WWF untuk dapat mendukung program Olahraga Tradisional yang secara nasional juga sudah mulai menjadi perhatian untuk dilombakan dalam sebuah ajang olahraga tingkat nasional.

Acara ditutup dengan sesi foto bersama sebagai simbol kebersamaan dan komitmen untuk terus membangun kolaborasi antara dunia akademik dan lembaga konservasi dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Papua. ***

(PW/YT)

 

Loading