Rabu, 12 Oktober 2022. Pemerintah Daerah Kota Jayapura menggelar worskhop pengendalian banjir. Kegiatan berlangsung di Aula Kantor Walikota Jayapura dengan menghadirkan 5 orang narasumber, salah satunya adalah Rektor Uncen yang diundang sebagai pemateri.
Workshop dibuka oleh Penjabat Walikota Jayapura, Dr. Frans Pekey, M.Si. dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa selama ini pemerintah dilihat sebagai pemadam kebakaran untuk masalah banjir. Dalam arti fokus pada korban dan penanganan pasca banjir. Namun yang diperlukan adalah penataan agar tidak terjadi banjir, atau meminimalisir terjadinya banjir ketika tiba musim hujan. Maka pada kesempatan ini saya mengundang semua OPD agar kita berikan pikrian-pikiran cerdas untuk sebuah konsep yang baik untuk penangan masalah banjir.
Rektor Uncen, Dr. Ir. Apolo Safanpo,S.T.,M.T. memaparkan materi tentang “Penanganan Banjir Di Abepura, Kotaraja dan Jayapura”. Rektor menyampaikan bahwa kita perlu melakukan langkah-langkah yang konstruktif dan terstruktur untuk menangani banjir. Secara hidrologis, banjir disebabkan oleh tiga faktor saja yaitu jenis tanah, curah hujan, dan luas jarak tangkapan hujan. Dari ketiga faktor tersebut para ilmuan mengembangkan menjadi faktor-faktor lain, rektor menjelaskan.
Selanjutnya rektor mengatakan bahwa konsep hidrologi harus benar sehingga kita tidak salah dalam menangani banjir. Rumus yang dipakai secara internasional dalam menghitung debit banjir adalah Q = C.I.A.
Mengenai banjir yang terjadi di pasar yotefa, Dr. Apolo menjelaskan bahwa karena tidak dibuat kanal banjir. Karena aliran air itu tidak bisa kita lawan maka dengan kanal banjir cukup kita alihkan saja dan kita harus mengerti sifat-sifat air. Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menangani banjir, paling tidak ada dua cara menurut rektor. Cara pertama adalah struktur seperti kanal banjir (floadway) dan cara kedua yaitu cara non struktur seperti tidak membuang sampah pada saluran air, penanaman pohon dan lain lain. ***
Workshop ini dihadiri oleh Penjabat Sekda Kota Jayapura , Kapolres Kota Jayapura, Kepala Balai Riset Jalan Provinsi Papua, Pimpinan BUMD, Pimpinan WWF Papua, Para pimpinan SKPD dan pegawai di lingkungan Pemkot Jayapura, Para Ondoafi – Kepala Suku dan tokoh masyarakat di Kota Jayapura, Komunitas Peduli Lingkungan dan Bencana.
(pw/yt)