Warta Uncen

Uncen Bergabung dalam Gerakan Nasional ASTA 2025 untuk Wujudkan Kampus Bebas Sampah.

Universitas Cenderawasih ikut ambil bagian dalam Gerakan ASTA 2025:  Aksi Peduli Sampah Nasional  yang digagas Kementerian Lingkungan Hidup dan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH). Bergabungnya Uncen dalam gerakan ini ditandai pada kegiatan yang berlangsung di Auditorium Uncenpada hari Sabtu 15 Januari 2025.

Kegiatan di Auditorium Uncen merupakan Kampanye Gaya Hidup Sadar Sampah yang tidak hanya diikuti oleh mahasiswa Uncen, namun ada 150 siswa dari tingkat SD sampai SMA.

Gerakan ini diluncurkan dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025, dengan fokus menjadikan kampus dan sekolah sebagai pionir lingkungan bersih dan bebas sampah. Kegiatan tersebut dilaksanakan serentak pada Sabtu, 15 Maret 2025, dipusatkan di Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Banjarbaru, Kalimantan Selatan, dan diikuti secara  live  melalui Zoom oleh ribuan peserta dari berbagai perguruan tinggi dan sekolah di Indonesia.

Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menegaskan bahwa Indonesia masih menghadapi masalah serius dalam pengelolaan sampah. Data terbaru menunjukkan, dari  56,63 juta ton sampah per tahun , sebanyak  60,99% belum terkelola  dengan baik. “Kami memerlukan langkah konkrit berbasis prinsip  Reduce, Reuse, Recycle  (3R) untuk mengatasi hal ini. Kolaborasi antarkementerian dan institusi menjadi kunci utama,” tutur Hanif pendidikan saat membuka acara di Auditorium ULM.

Gerakan ini tidak hanya sekedar seremonial, namun menjadi titik awal transformasi pengelolaan sampah berbasis edukasi dan inovasi. Dengan dukungan kampus seperti UNCEN, harapan untuk mewujudkan Indonesia bersih dan bebas sampah pada tahun 2025 semakin mendekati kenyataan.  “Ini langkah kecil untuk bumi, tetapi langkah besar bagi generasi mendatang,”  tutup Hanif.

Gerakan ASTA 2025 merupakan sinergi antara KLH dan BPLH, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiksaintek), serta Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Bertujuan untuk memahami kesadaran dan aksi nyata pengelolaan sampah di lingkungan pendidikan. “Perguruan tinggi harus menjadi pusat inovasi solusi lingkungan,” ujar Prof. Fauzan, Wakil Menteri Kemendiksaintek.

Sebagai perwakilan dari wilayah timur Indonesia, UNCEN menyatakan komitmen penuh sebagai mitra strategis pemerintah dalam edukasi pengelolaan sampah. Septinus Saa, S.Sos., M.Si., Pembantu Rektor III UNCEN, menyampaikan,  “Kami siap mengembangkan kampus berkesadaran lingkungan, terutama dalam memanfaatkan sampah secara optimal yang terjadi di Tanah Papua.

Dukungan juga disampaikan oleh Dra. Laksmi Widyajayanti, M.Sc., Staf Ahli Menteri Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan, yang hadir langsung di Uncen. Menurutnya, generasi muda adalah kunci perubahan.  “Kader lingkungan yang dikukuhkan hari ini diharapkan menjadi agen gaya hidup sadar sampah di semua lini kehidupan,”  tegas Laksmi.

Sebanyak  2.137 peserta  dari 8 universitas terlibat dalam gerakan ini, yaitu Universitas Syiah Kuala, Universitas Hasanuddin, Universitas Brawijaya, Universitas Pattimura, Universitas Udayana, dan Universitas Nusa Cendana. Tidak ketinggalan, 56 sekolah dasar dan menengah juga, menunjukkan semangat kolaborasi lintas jenjang pendidikan.

Acara puncak digambar dengan pengukuhan serentak  Kader Lingkungan Generasi Muda  oleh Menteri Lingkungan Hidup melalui Zoom. Ritual simbolis ini menegaskan komitmen bersama untuk membangun budaya ramah lingkungan, dimulai dari kampus dan sekolah. ***

(PW/YT)

Loading

Tags