Selasa, 16 Juli 2024. Rektor Universitas Cenderawasih, Dr.Oscar Oswald. O Wambrauw, S.E., M.Sc.Agr. memimpin Yudisium Lulusan Universitas Cenderawasih Kelas Yapen. Yudisium ini merupakan Program Kerjasama Universitas Cenderawasih dengan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Yapen. digelar di Gedung Aula Silas Papare.
Yudisium yang dilakukan untuk lulusan Program Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum dan Program Saarjana Ilmu Perikanan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Tahun Akademik 2023/2024.
Rektor Uncen yang hadir langsung memimpin Yudisium ini didampingi oleh Wakil Ketua Senat Uncen Prof. Dr. Melkias Hetharia, S.H., M.Hum. Pembantu Rektor I, Dr. Dirk Y. P. Runtuboi, M.Kes. Dekan Fakultas Hukum, Prof. Dr. Frans Reumi, S.H., M.A., M.H. Pembantu Dekan II FH, Dr. Herry M. Polontoh,S.H.,M.Hum. Dan Pembantu Dekan II FMIPA, Dr. Rer.Nat. Henderite Loisa Ohee, M.Si. Dihadiri juga oleh Penjabat Bupati Kabupaten Kepulauan Yapen Welliam R. Manderi, S.IP., M.Si.
Selain itu hadir juga beberapa pejabat dan dosen, serta staf dari Fakultas Hukum dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universsitas Cenderawasih yang terlibat dalam kepanitiaan pelaksanaan yudisium lulusan kelas Yapen. Dihadiri oleh beberapa undangan dari FORKOMPIMDA Kepulauan Yapen.
Prodi Magister Ilmu Hukum meluluskan sebanyak 42 mahasiswa dengan hasil yang sangat baik dimana Philipus Wairara lulus dengan IPK Tertinggi 3.94 dari 16 lulusan yang meraih predikat Cum Laude. Sedangkan Program Studi Strata Satu Ilmu Perikanan FMIPA meluluskan 8 mahasiswa dengan IPK tertinggi 3,44 atas nama Bertholomeus Wamea.
Dalam sambutannya, Dekan FH menyampaikan bahwa yudisium merupakan proses rutin dan periodik yang harus dilakukan oleh fakultas. Sebelumnya telah dilakukan yudisium kelas daerah di Kabupaten Fak-Fak pada minggu lalu. Selamat kepada para lulusan dan diharapkan agar segera melengkapi persyaratan untuk dapat mengikuti wisuda. Dengan wisuda maka gelar yang telah diperoleh secara sah dapat digunakan. Dan dengan mengikuti wisuda maka Ijazah juga akan diserahkan kepada para lulusan.
Dr. Frans Reumi mengatakan bahwa Gedung Silas Papare menjadi saksi sekaligus sejarah bagi lulusan Uncen Kelas Yapen. Karena ini adalah Yudisium yang pertama kali dilakukan di Yapen. Terimakasih disampaikan kepada Tony Tessar yang ketika masih menjabat sebagai Bupati menyambut baik kedatangan tim dari Fakultas Hukum untuk bekerjasama membuka Kelas Daerah di Yapen.
Dr. Dirk Runtuboi dalam sambutannya, mengaskan bahwa yudisium merupakan suatu upacara pengukuhan dan legalitas terhadap proses akademik. Dimana semua aktivitas kuliah dari mahasiswa telah tuntas proses pendidikannya pada jenjang pendidikan tinggi.
Kepada para lulusan , Dr. Runtuboi mengingatkan bahwa dari tujuan nasional pendidikan tinggi ada 3 hal utama yang akan dibawa oleh lulusan, yaitu ; Pendidikan Nilai yang di dalamnya ada attitude, moral dan etika. Kemudian ada Penguasaan Sains dan Teknologi, dan yang terakhir adalah Pengembangan Soft Skill.
Dijelaskannya lebih lanjut bahwa ketika tiga hal utama ini dikuasai selama menjalani pendidikan tinggi lalu diyudisium maka akan disebut Profesional yang merupakan tenaga terampil yang siap bekerja meberikan kontribusi untuk Pembangunan nasional. Oleh karena itu kalau ada sesorang yang luar biasa pintar, penguasaan Sains yang sangat baik , serta menakjubkan Soft Skil yang dimiliki namun etikanya rendah maka sulit untuk dapat dikatakan sebagai seorang professional.
Menutup sambutannya, Dr, Runtuboi berharap bahwa lulusan dapat mengembangkan diri lebih giat lagi dengan ilmu yang didapat. Para lulusan dapat tampil dengan memberikan yang terbaik lewat pengabdian dan karya bahkan prestasi demi kemajuan bangsa dengan ilmu yang dimiliki.
Philipus Wairara sebagai Perwakilan Yudisiawan saat memberikan kesan dan pesan menyampaikan terimakasih Pemda Kabupaten Kepulauan Yapen yang telah bekerjasama dengan Uncen melalui Fakultas Hukum. Komitmen yang kuat dibawa oleh Dekan FH dan jajarannya untuk membangun SDM dalam bidang ilmu hukum di Yapen. Selama dua tahun proses perkuliahan berlangsung, pihak Uncen selalu memberi saran dan motivasi serta kebijakan-kebijakan yang membantu sehingga studi mereka dapat diselesaikan dengan baik.
Philipus juga tidak lupa berterimakasih kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah diyudisium, dimana mereka selalu bersama berjuang meraih kesuksesan. Philipus juga mengajak paraa lulusan untuk sama-sama membangun kabupaten yang mereka cintai. Kepada Pemda Kabupaten, dirinya mewakili para yudisiawan menyampaikan bahwa mereka siap untuk mendedikasikan tenaga dan pikiran mereka untuk kemajuan masyarakat di Kabupaten Kepulauan Yapen.
Rektor Uncen di kesempatan ini menyampaikan bahwa yudisium lulusan pada Kelas Yapen merupakan sebuah sejarah karena ini adalah pertama kalinya dilakukan yudisium 2 fakultas secara bersamaan di satu ruangan. Yudisium ini juga melampaui tiga orang Bupati Kepulauan Yapen, ungkap rektor.
Melalui mantan Bupati Tony Tessar , Kerjasama Uncen dengan pemda dilakukan. Dan Tony Tessar mencanangkan pembukaan Kelas di Luar Kampus Utama. Kemudian Penjabat Bupati sebelumnya Cyfrianus Yustus Mambay, S.Pd., M.Si. melenjutkan proses pembangunan beberapa hal untuk mendukung kelancaran pendidikan kelas Yapen ini. Dan Penjabat Bupati Welliam Manderi melanjutkan program ini dengan keseriusan beliau yang menyempatkan hadir ke Kampus FMIPA dan FH untuk melihat perkembangan dan keseriusan Uncen melaksanakan pendidikan tinggi Kelas Yapen.
Kelas Yapen terbentuk sejak tahun 2021, Kerjasama Uncen dan Pemda Kabupaten dalam meningkatkan SDM di daerah ini. Ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan kelas di luar kampus utama pada kepemimpinan rektor sebelumnya Dr. Ir. Apolo Safanpo, S.T., M.T. yang menghadirkan Direktur Kelembagaan Kemendibudristek RI.
Penjabat Bupati memberikan apresiasi kepada pihak Uncen yang telah serius menindaklanjuti kerjasama ini dengan sangat baik sehingga hari ini kita dapat menyaksikan yudisium lulusan kelas yang telah dibentuk. Ucapan terimakasih juga kepada Tony Tessar sebagai Bupati yang telah merintis program yang sangat berarti untuk Pembangunan SDM di Yapen.
Sebagai pimpinan daerah, Welliam menegaskan bahwa dirinya sangat konsen dengan Pendidikan. Oleh karena itu dirinya selalu berada di kampung-kampung untuk melihat langsung proses Pendidikan. Bukan hanya pendidikan, bidang kesehatan juga selalu diperhatikannya. Selain itu tentang religius juga tidak lepas dari tanggung jawabnya sebagai kepala daerah.
Harapan Welliam Manderi kepada lulusan bekal ilmu yang telah diperoleh dapat dimplementasikan guna membantu pemda dalam menyelesaikan kasus-kasus dan masalah hukum dalam masyarakat karena minimnya tingkat pemahaman, kesadaran dan kepatuhan kepada hukum. Begitu juga dengan membangun sektor perikanan terutama dalam mengelola potensi sumber daya perikanan dan kelautan di Yapen. Penjabat Bupati juga siap menerima apa yang disampaikan perwakilan yudisiawan bahwa lulusan siap membantu pemda dalam membangun Yapen yang nyaman, damai, dan Sejahtera. ***
(YT)